Bom meledak di Gereja Katolik Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar, Minggu (28/3). Para pastor gereja disebut dalam kondisi sehat. Pastor yang dijadwalkan memimpin misa pukul 11.00 WITA belum masuk ke lingkungan gereja saat ledakan terjadi.
Kepala Biro Penerangan Umum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebut polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut. “Masih dilakukan penyelidikan oleh Polda Sulsel untuk mencari tahu siapa pelaku bom bunuh diri tersebut termasuk motif dari bom bunuh diri tersebut,” kata Ramadhan kepada Kompas.com, Minggu (28/3/2021).
Polisi menyatakan bom yang meledak merupakan bom bunuh diri. Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan menceritakan kronologi ledakan. “Bisa saya sampaikan, benar diperkirakan (bom meledak) 10.28 WITA ledakan diduga bom,” kata Zulpan kepada wartawan.
Sejumlah aparat kepolisian juga sudah mulai berjaga di dekat lokasi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Lokasi gereja Katedral, terletak dekat lapangan Karebosi. Gereja Katedral Makassar berada persis di pertigaan Jalan RA Kartini Makassar. Aparat kepolisian yang terlihat di lokasi adalah sejumlah anggota Brimob, Gegana Polda Sulawesi Utara.
Menurut Zulpan, sejumlah umat dilaporkan terluka dalam kejadian itu. Polisi juga menemukan potongan tubuh manusia. Kata Zulpan, polisi masih menyelidiki ledakan tersebut. “Berapa jumlahnya (pelaku). Kami kepolisian Labfor akan memastikan lebih jelasnya,” katanya. Kepolisian, kata Zulpan, mengatakan tengah menyelidiki apakah ledakan itu kategori lemah atau kuat.
Polisi menduga pelaku bom bunuh diri mengendarai sepeda motor. Hal itu berdasarkan para saksi mata yang berada di sekitar gereja. Selain itu berdasarkan informasi dari warga sekitar, awalnya mereka menduga ledakan dari trafo listrik namun ketika mereka datang ke lokasi terlihat potongan tubuh.
Sejumlah saksi mata ledakan yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar mengatakan pelaku menerobos masuk dan dicegat petugas gereja. Saat itu, “puluhan orang keluar masuk gereja” dalam rangkaian ibadah Minggu Palma menjelang Paskah.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Polisi Merdisyam mengatakan pemboman itu diduga bom bunuh diri. Ia mengatakan sejauh ini satu korban meninggal adalah pelaku bom bunuh diri dengan sembilan warga luka, lima di antaranya petugas gereja yang tengah dirawat.
E Zulpan, kepala bidang humas Polda Sulawesi Selatan mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan potongan tubuh manusia di lokasi. “Ada beberapa yang dibawa ke rumah sakit karena luka-luka,” kata Zulpan dan menambahkan tak ada korban jiwa dari pihak gereja.
Ledakan terjadi saat jeda antarmisa, kata Alphonso, seorang pengurus Gereja Katedral Makassar, kepada BBC News Indonesia. Dia berada di halaman gereja saat ledakan terjadi.Alphonso berkata, pelaku berusaha masuk ke gereja saat ibadah yang dimulai pukul 8.00 baru saja berakhir. Namun seorang petugas gereja berinisial K menghentikan pelaku yang mengendarai sepeda motor.
Sebelum perayaan Pekan Suci jelang paskah yang jatuh akhir minggu ini, pihak Gereja Katedral mengimbau umatnya untuk tidak membawa barang yang mencurigakan. Tiga petugas gereja ditugaskan di depan gerbang untuk memeriksa tas yang dibawa oleh umat.”Pelaku datang kurang lebih jam setengah 11. Biasanya umat dipersilakan masuk baru diperiksa. Tapi pelaku langsung menerobos masuk, jadi tidak sempat diperiksa,” kata Alphonso.
“Dia sempat ditahan karena nekat untuk masuk ke halaman gereja. Setelah itu pelaku meledakkan dirinya.”Petugas gereja yang menahan pelaku terkena sedikit serpihan ledakan. Dia berada sangat dekat dengan ledakan karena berdiri di depan motor pelaku. “Dia dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi sadar, masih bisa berbicara, tapi pendengarannya terganggu,” ujar Alphonso.
Petugas relawan Misa di Gereja Katerdral, Yahonna Massie, 48 tahun, mengaku berada 10 meter dari sumber ledakan. Saat itu ia bertugas untuk membagikan daun palma pada jemaat yang datang pada Misa yang akan diselenggarakan pukul 11.00 WIT.”Ada puluhan yang keluar masuk gereja saat itu,” kata Yohanna saat ditemui BBC News tak jauh dari lokasi kejadian, Minggu (28/03).”Kencang sekali. Suara ledakan yang belum pernah saya dengar,” katanya.
Selain petugas gereja ini, Alphonso menyebut ada lima umat yang juga dilarikan ke rumah sakit karena terkena serpihan kaca. Sebelum ledakan terjadi, sekitar seratus orang mengikuti ibadah di gereja ini. Alphonso berkata angka itu setengah dari kapasitas gereja.
Salah satu saksi mata, Armin Hari mengatakan, dirinya mendengar suara ledakan saat berada di sebuah klinik di Jalan Hasanuddin. Saat menumpang ojek online untuk perjalanan pulang, Armin melewati Jalan Kartini, Makassar. “Itu kerumunan orang ada di situ, dan katanya ada bom, itu orang sudah mulai berlarian,” kata Armin saat dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (28/3/2021). Armin mengatakan, Jalan Kartini telah dipasangi dua perimeter garis polisi. Ia kini berada di lokasi. “Saya masih di Jalan Kartini sekarang dipasang dua perimeter, satu di pertigaan kartini di depan hotel, lalu di perempatan, itu sudah dipasangi garis polisi,” kata dia. Menurutnya, tidak ada bangunan yang hancur akibat ledakan tersebut. Sebab, ledakan terjadi di pintu masuk sebelah kanan Gereja Katedral Makassar.
Sumber: cnnindonesia.com/nasional/20210328111452-20-622989/kronologi-bom-bunuh-diri-di-gereja-katedral-makassar; bbc.com/indonesia/indonesia-56553477; nasional.kompas.com/read/2021/03/28/10385551/ledakan-di-depan-gereja-katedral-makassar-polisi-sebut-bom-bunuh-diri