Pendidikan
Paulus Surya menyelesaikan Sarjana Teologia dari STT-SAAT di Malang pada tahun 1991, dan Doctor of Ministry dari Gordon-Conwell Theological Seminary, Boston, Massachusetts, USA di tahun 2013 dalam bidang preaching dan mendalami topik gospel-centered expository preaching.
Pelayanan
Paulus terbeban untuk pelayanan dalam bidang preaching dan evangelism, dan memiliki minat khusus dalam topik systematic theology. Saat ini, dia melayani sebagai gembala jemaat di Westminster Presbyterian Church, Bullcreek, Perth, Australia, dosen tamu di STT-SAAT untuk mata kuliah Homiletik, co-worker untuk Indonesia Preaching Ministry (IPM), dan pembicara untuk berbagai seminar dan pembinaan di banyak gereja dan organisasi Kristen, baik dalam maupun luar negeri.
Paulus dan istrinya, Lidia, dipanggil untuk datang ke Perth pada 17 Mei 1995 dan melayani jemaat berbahasa Indonesia. Pada 17 Maret 1996, Paulus secara resmi menjadi pendeta yang melayani jemaat berbahasa Indonesia di WPC Bull Creek. Paulus Surya memiliki keinginan yang dalam untuk memberitakan Injil dan melihat jemaat bertumbuh di atas dasar Firman Tuhan. Beliau dikenal sebagai pengajar metode berkhotbah yang berpusat kepada Kristus (Christ Center Preaching).
Keluarga dan Hobi
Paulus dan Lidia memiliki dua orang anak, Phoebe dan Moses. Di waktu luangnya, Paulus suka membaca buku-buku bagus dan bermain catur.
Kata “homiletik” sebenarnya tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, istilah homiletics baru muncul pada abad ke 17, dan sejak itu kata ini dipakai untuk menunjuk ilmu berkhotbah. Di kalangan orang Kristen, arti sempit kata ini menunjuk suatu mata pelajaran teologi praktis di seminari yang mengajar mahasiswa/mahasiswi membuat dan menyampaikan khotbah. Arti lebih luas kata ini menunjuk studi berkhotbah. Jadi homiletik berkaitan dengan penyelidikan, pembahasan, pengembangan ilmu dan praktik berkhotbah.
Homiletik berhubungan dengan teologi (atau ilmu) dan seni. Dikatakan berhubungan dengan ilmu, karena dalam sebuah khotbah terdapat unsur teologi, atau yang lebih tepat penafsiran Alkitab. Dikatakan berhubungan dengan seni, karena unsur penting dalam khotbah, yaitu penafsiran Alkitab juga berkaitan dengan seni. Selain itu penyusunan dan penyampian khotbah juga berhubungan dengan retorika. Retorika adalah seni berpidato, seni ini perlu dikuasai setiap pengkhotbah. Walaupun homiletik berhubungan dengan retorika, tetapi homiletik bukanlah cabang retorika, melainkan cabang teologi. Dengan mempelajari homiletik, diharapkan seorang pengkhotbah dapat menulis naskah khotbah yang rapi berdasarkan Alkitab, lalu menyampaikannya dengan meyakinkan, berwibawa, jelas, dan menarik.
Sebagai seorang yang akan menyampaikan firman Tuhan, maka ia harus mengetahui isi firman itu. Namun dia juga harus mengetahui bagaimana firman itu sebaiknya disampaikan. Oleh karena itu, seseorang perlu memahami dan mengenal serta mempelajari apa yang disebut dengan istilah Homiletika. Istilah Homiletika adalah suatu ilmu yang menerangkan ataupun menguraikan firman Tuhan (khotbah).
Berbicara tentang homiletika bukan berarti kita selalu berbicara tentang khotbah, namun khotbah tersebut adalah salah satu dari bentuk-bentuk dari homiletika itu sendiri, dimana mereka memiliki suatu keterikatan yang tidak dapat dipisahkan namun juga tidak dapat dikatakan memiliki kesamaan.
Sumber: gracealone.id/paulus-surya/, instagram.com/paulus.surya777/, wpcbc.net/welcome/our-team/, negerilaskarpelangi.com/2018/01/14/yayasan-anugerah-bangka-gelar-preaching-conference-hadirkan-paulus-surya-d-min-dan-peter-hidayat/, teologiborneo.blogspot.com/p/homiletika.html, lamhotgelis10.blogspot.com/2019/08/homiletika-apakah-itu.html